SABAKU BERBUDI_ Upaya Pemerintah mewujudkan pecapaian visi Indonesia emas 2045 yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2025-2045 salah satunya dengan memberikan pelayanan kesehatan untuk semua. Bidang Kesehatan masuk dalam misi trasnformasi sosial selain pendidikan berkualitas yang merata dan perlindungan sosial yang adaptif.
Kesehatan menjadi program prioritas dalam pemerintahan Kabinet Merah Putih. Presiden Prabowo Subianto menekankan tiga area prioritas kesehatan, yakni pemeriksaan kesehatan gratis untuk semua kelompok umur, turunnya kasus TBC, dan daerah terpencil dan tertinggal dibuatkan rumah sakit lengkap berkualitas.
Merespon hal tersebut Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin menyatakan bahwa “Pemeriksaan kesehatan itu harus kita lakukan untuk memastikan kita dapat mendeteksi secara lebih dini jika ada kondisi kesehatan yang menurun dari masyarakat kita. Kondisi kesehatan yang menurun ini harus kita tangani lebih cepat sehingga bisa menghindari masyarakat kita harus dirawat di rumah sakit.
Program Pemerintah yang tertuang dalam pecapaian visi Indonesia Emas 2045 saat ini sudah bisa dirasakan di SMA N 1 Bae Kudus, 25 September 2025 sebanyak seratus siswa mendapat penyuluhan dan sosialisasi dari Dinas Kesehatan kabupaten Kudus tentang “ Penyuluhan dan Deteksi Dini Kesehatan Jiwa dan Napza, Terintegrasi Pada Pelajar Di Kab. Kudus”. Hadir sebagai nara sumber Sekretaris Dinas Kesehatan Kab. Kudus Nuryanto, S. Km., M.M dan Dokter Spesialis Kejiwaan dari RSUD dr. Loekmono Hadi Kab. Kudus. Dr. Syarifah Rose Pandawangi.
Kedua Narasumber memaparkan bahaya penggunaan Narkotika, Psikotrapika dan zat zat aktif atau NAPZA bagi Kesehatan tubuh dan mental. Indikator bagi Kesehatan jiwa salah satu cirinya tidak ketergantungan terhadap NAPZA. Selain itu bagi siswa juga harus mampu menghindari gangguan kesehtan dengan tujuh kebiasaan anak Indonesia hebat, yakni bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, dan tidur cepat.
Dampak yang ditimbulkan bagi pengguna NAPZA antara lain nampak sering dan mudah mengantuk, penampilan acak-acakan kemudian secara interaksi sosial mereka kurang percaya diri dansuka menyendiri.
Dalam penyuluhan tersebut juga dijelaskan bagaimana cara mencegah agar siswa tidak terjerumus menggunakan NAPZA Adalah dengan tegas mengatakan “ SAY NO TO DRUGS “ , pintar dan bijak memilih teman yang baik, menggunakan waktu yang bermanfaat bagi pengembangan bakat dan kompetensi diri pribadi dan dekat dengan orang tua, artinya sering-seringlah curhat kepada orang tua atas segala persoalan yang dihadapi baik dilingkungan sekolah maupun lingkungan perteman.
Bersamaan dengan kegiatan Penyuluhan juga masih dilakukan skrening kesehatan siswa secara fisik yang meliputi pengukuran tinggi badan, tekanan darah, Kesehatan gigi, dan pemeriksaan gula darah bagi semua siswa yang ada di SMA N 1 Bae Kudus.
Mengutip pernyataan Menteri Budi bahwa pemeriksaan kesehatan itu harus kita lakukan untuk memastikan kita dapat mendeteksi secara lebih dini jika ada kondisi kesehatan yang menurun dari masyarakat kita. Kondisi kesehatan yang menurun ini harus kita tangani lebih cepat sehingga bisa menghindari masyarakat kita harus dirawat di rumah sakit.
Semoga seluruh siswa dan warga SMA N 1 Bae Kudus senantiasa diberikan kesehatan dan kekuatan dalam mengemban visi Indoensia emas 2045.
Informasi ini disebarkan oleh bagian humas SMA N 1 Bae Kudus. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor Hp. 0896 3547 6879.//SAM
Komentar